Gigi adalah bagian penting dari tubuh manusia yang sering kurang mendapat perhatian.  Padahal kerusakan pada gigi akan berpengaruh terhadap kualitas hidup. Oleh karena itu Anda tidak boleh lengah karena ada beberapa jenis kerusakan gigi yang perlu segera diatasi.

Jika tidak segera mendapat penanganan yang tepat dari dokter spesialis gigi maka akan terjadi kerusakan lebih lanjut yang akhirnya membuat gigi tersebut tidak bisa diselamatkan. Tentu saja kerusakan yang terjadi akan disertai dengan rasa nyeri dan tidak nyaman.

Jenis-Jenis Kerusakan Gigi

Jenis kerusakan gigi, Sumber: siloamhospitals.com
Jenis kerusakan gigi, Sumber: siloamhospitals.com

Sebagian besar kerusakan gigi disebabkan oleh kebiasaan buruk seperti cara sikat gigi yang kurang tepat, bruxism, konsumsi makanan manis secara berlebihan dan tidak melakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi.

Namun ada juga kerusakan yang disebabkan oleh cedera atau kecelakaan. Berikut ini adalah beberapa jenis kerusakan gigi yang banyak dialami oleh anak-anak maupun orang dewasa.

1. Erosi dan Abrasi Gigi

Erosi dan abrasi gigi adalah dua jenis kerusakan gigi yang berbeda namun sama-sama merugikan. Erosi gigi terjadi akibat paparan asam yang berlebihan, baik dari makanan dan minuman asam seperti soda, jus buah, atau dari kondisi medis seperti asam lambung.

Asam bisa menyebabkan permukaan gigi menjadi tipis sehingga lebih mudah rusak. Sedangkan abrasi gigi adalah kerusakan lapisan gigi karena gesekan yang terjadi secara berlebihan. Biasanya hal ini terjadi saat Anda menggosok gigi.

Kebiasaan menyikat gigi terlalu keras menggunakan sikat gigi dengan bulu kasar,  menggigit benda keras, dan penggunaan tusuk gigi yang tidak benar dapat menyebabkan abrasi. Akibatnya, lapisan enamel gigi lama-lama menjadi terkikis.

2. Gigi Berlubang

Gigi berlubang atau karies adalah kerusakan pada permukaan gigi yang terjadi akibat aktivitas bakteri di dalam mulut. Bakteri mengubah sisa makanan yang mengandung gula dan karbohidrat menjadi asam. 

Asam tersebut kemudian melarutkan mineral pada enamel sehingga menyebabkan terbentuknya lubang kecil. Jika tidak segera ditangani, lubang ini dapat membesar dan mencapai dentin.

Tanda-tanda gigi berlubang antara lain adalah muncul noda pada permukaan gigi, gigi terasa nyeri dan gigi menjadi lebih sensitif. Salah satu cara menjaga gigi agar tidak berlubang adalah dengan memilih pasta gigi yang mengandung fluoride.

3. Gigi Sensitif

Gigi sensitif adalah jenis kerusakan gigi yang bisa menimbulkan rasa tidak nyaman. Terutama ketika gigi mendapat rangsangan dari makanan yang terlalu panas, terlalu dingin, atau memiliki rasa manis dan asam.

Gigi sensitif terjadi ketika enamel gigi yang melindungi dentin menipis atau ketika gusi menyusut, sehingga akar gigi yang tidak dilindungi enamel menjadi terbuka. Dentin terdiri dari tubulus kecil yang terhubung secara langsung ke saraf gigi.

Ketika rangsangan dari luar mencapai saraf maka akan menimbulkan rasa sakit. Penyebab gigi sensitif bisa karena menyikat gigi terlalu keras, kebiasaan menggertakkan gigi, penyakit gusi, makanan asam, atau penggunaan produk pemutih gigi yang berlebihan. 

4. Gingivitis

Jenis kerusakan gigi yang selanjutnya ada gingivitis. Gingivitis merupakan kondisi saat gusi mengalami peradangan dan menjadi tahap awal dari penyakit gusi. Penyebab utamanya adalah penumpukan plak di sepanjang garis gusi. 

Plak ini terbentuk dari sisa makanan dan bakteri yang tidak dibersihkan secara efektif. Apabila dibiarkan, plak akan mengeras dan berubah menjadi tartar yang hanya bisa dibersihkan oleh dokter gigi. 

Gingivitis yang tidak segera diatasi akan berubah menjadi masalah kesehatan gigi yang lebih serius. Untuk mencegah dan mengatasi gingivitis, penting untuk menjaga kebersihan mulut dengan menyikat gigi dua kali sehari dan menggunakan benang gigi

5. Periodontitis

Periodontitis adalah gangguan kesehatan serius berupa inflamasi pada jaringan periodontal yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Penyakit ini bermula dari gingivitis yang tidak segera diobati.

Bakteri dalam plak gigi menumpuk dan menginfeksi gusi sehingga mengakibatkan gusi menjadi meradang dan akhirnya jaringan penyangga gigi rusak. Gejala periodontitis antara lain adalah gusi bengkak, pendarahan saat gosok gigi, bau mulut, dan gigi goyang. 

Selain itu, penurunan gusi yang menyebabkan leher gigi terlihat lebih panjang juga merupakan tanda periodontitis. Pengobatan untuk periodontitis bisa melalui root planing agar plak dan tartar dari bawah garis gusi bisa terangkat. 

Jenis-Jenis Kelainan Gigi Manusia

Jenis kelainan pada gigi, Sumber: klikdokter.com
Jenis kelainan pada gigi, Sumber: klikdokter.com

Selain penyakit gigi karena kebiasaan buruk yang dilakukan sehari-hari, ada beberapa jenis kelainan gigi yang masih jarang orang ketahui. Berikut ini adalah beberapa jenis kelainan pada gigi manusia.

1. Fusi

Fusi gigi adalah kelainan saat ada dua tunas gigi yang bergabung menjadi satu gigi namun tetap dengan dua akar. Hal ini menghasilkan satu gigi yang lebih besar dari biasanya karena terdapat dua akar yang terpisah. 

Fusi gigi biasanya terjadi pada gigi susu, tetapi bisa juga ditemukan pada gigi permanen. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai masalah seperti ketidaksejajaran gigi, kesulitan dalam membersihkan gigi, dan menurunkan nilai estetika.

2. Geminasi

Geminasi gigi adalah kelainan gigi di mana satu tunas gigi membelah menjadi dua sehingga menghasilkan dua gigi yang tampak terpisah namun sebenarnya berbagi satu akar dan mahkota. 

Geminasi biasanya terjadi pada gigi susu yang tumbuh lebih besar dari biasanya atau gigi dengan dua mahkota yang terhubung. Meskipun tidak menimbulkan gejala, geminasi perlu diperiksa oleh dokter gigi untuk mencegah terjadinya masalah gigi lainnya.

3. Taurodontisme 

Taurodontisme adalah kelainan gigi yang membuat pulpa mengalami pembesaran secara abnormal. Akhirnya gigi memiliki mahkota yang besar dengan akar yang memendek. Taurodontisme bisa terjadi pada satu gigi atau beberapa gigi.

Kelainan gigi yang satu ini tidak bisa dilihat secara kasat mata dan hanya bisa dideteksi melalui pemeriksaan radiografi atau setelah gigi dicabut. Biasanya taurodontisme terjadi pada gigi permanen.

4. Amelogenesis Imperfecta

Amelogenesis imperfecta merupakan sebuah kelainan genetik yang terjadi saat pembentukan email gigi. Hal ini membuat terjadinya perubahan morfologi pada email gigi yang terkait. Dampaknya email akan terlihat lebih coklat karena mengalami penurunan resistensi.

Selain itu mahkota gigi akan memiliki bentuk kotak dengan beberapa bagian yang terbuka. Kondisi seperti ini akan berdampak pada gigi sulung permanen secara keseluruhan. Cara untuk mengatasi amelogenesisi imperfecta yaitu dengan perawatan restoratif.

5. Dilaserasi

Dilaserasi merupakan kelengkungan abnormal yang terjadi pada bagian akar gigi. Oleh karena itu kelainan tidak bisa dilihat dengan mata telanjang dan hanya bisa dideteksi setelah melakukan pemeriksaan radiografi.

Kelainan dilaserasi dapat terjadi pada semua jenis gigi dan sering kali dipicu oleh trauma pada ujung akar gigi susu yang berdekatan dengan tunas gigi permanen. Umumnya, dilaserasi tidak memerlukan perawatan khusus.

Itulah beberapa jenis kerusakan gigi yang perlu segera diatasi agar tidak menimbulkan masalah kesehatan gigi lainnya. Selain kerusakan karena kebiasaan buruk dan cedera, ada juga kelainan gigi yang berdampak pada penurunan fungsi dan estetika gigi.

Rekomendasi dokter gigi terpercaya, Sumber: halodoc.com
Rekomendasi dokter gigi terpercaya, Sumber: halodoc.com

Jika Anda mengalami masalah yang terkait dengan kerusakan maupun kelainan gigi maka bisa berkunjung ke Zahara Dental untuk melakukan perawatan. Di klinik kami Anda akan mendapat penangan langsung dari dokter gigi Palembang yang ahli dibidangnya.

Telah di verifikasi oleh

drg. Siti Nita Zahara